ButonmintZ.blogspot.com - Teroris,
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti orang yang menggunakan
kekerasan untuk menimbulkan rasa takut, biasanya untuk tujuan politik. Nah,
jadi adalah salah bila teroris itu identik dengan agama tertentu. Kendati
mayoritas teroris adalah laki-laki, namun ada pula aksi teror yang dilakukan
perempuan.
Menurut
associate profesor Austin Peay State University, Clarksville, Tennesee, yang
juga direktur Homeland Security AS, Dr Tom O'Connor di makalah 'Women As
Terrorist' dalam situsnya yang dikutip detikcom, Rabu (12/9/2012), alasan yang
membuat perempuan menjadi teroris adalah alasan yang lebih personal dibanding
alasan yang mempengaruhi teroris laki-laki. Faktor-faktornya bisa disingkat
menjadi 4 R: Revenge (dendam), Redemption (pembebasan), Respect (kehormatan), dan
Relationship (hubungan).
Rincian dari 4 R itu contohnya, kehilangan keluarga laki-laki yang dominan (suami, ayah, saudara), kebutuhan untuk menemukan diri mereka sendiri karena pernah jadi korban pelecehan seksual, ketidakmampuan untuk hamil atau tidak menikah, keinginan untuk meningkatkan status sosial, ingin membuktikan kemampuannya sama dengan laki-laki hingga menjadi kerabat teroris terkenal (istri, saudara).
Tetap saja, ideologi politik, baik ekstrem kanan maupun ekstrem kiri berpengaruh dalam aksi teror mereka. Berikut 6 teroris paling cantik di dunia itu yang disebutkan dalam makalah Dr Tom O'Connor yang diunggah Februari 2012 lalu dan sumber lain:
Rincian dari 4 R itu contohnya, kehilangan keluarga laki-laki yang dominan (suami, ayah, saudara), kebutuhan untuk menemukan diri mereka sendiri karena pernah jadi korban pelecehan seksual, ketidakmampuan untuk hamil atau tidak menikah, keinginan untuk meningkatkan status sosial, ingin membuktikan kemampuannya sama dengan laki-laki hingga menjadi kerabat teroris terkenal (istri, saudara).
Tetap saja, ideologi politik, baik ekstrem kanan maupun ekstrem kiri berpengaruh dalam aksi teror mereka. Berikut 6 teroris paling cantik di dunia itu yang disebutkan dalam makalah Dr Tom O'Connor yang diunggah Februari 2012 lalu dan sumber lain:
1. Patty Hearst
Patty Hearst
merupakan sosialita dan aktris. Patty juga merupakan cicit jutawan George
Hearst yang sangat kondang di AS pada tahun 70-an. Patty suatu saat diculik
oleh organisasi Symbionese Liberation Army (SLA) pada 1974 saat dirinya berumur
19 tahun.
SLA adalah
gerakan revolusi sayap kiri yang menganggap kelompoknya tentara garda depan
antara tahun 1973-1975 yang bermotif memperjuangkan kesejahteraan kaum
proletar. Aksi gerakan ini antara lain penculikan, pembunuhan dan aksi
kekerasan lain.
Nah saat
menculik Patty, SLA meminta tebusan pada ayah Patty. Ayah Patty diminta memberi
makan orang-orang miskin di California, sebesar US$ 70 per orang yang jika
ditotal menjadi US$ 400 juta. Ayah Patty setuju namun hanya bisa mendonasikan
US$ 6 juta. Namun setelah ayah Patty mendonasikan makanan pada orang miskin,
SLA menolak membebaskan Patty. Alasannya, makanan yang dibagikan berkualitas
jelek.
Beberapa
bulan kemudian, April 1974, SLA mengeluarkan rekaman suara Patty. Di situ Patty
mengatakan bahwa sebenarnya ayahnya bisa melakukan hal yang lebih baik dari
itu. Patty juga menegaskan dirinya bergabung dengan SLA. Sedangkan pertengahan
April 1974, Patty terlihat menggenggam senjata laras panjang M1 Carbine sambil
merampok Hibernia Bank di Sunset District, San Fransisco.
Patty belakangan diketahui mengaku ingin membantu SLA untuk mencapai tujuan. Dia kemudian ditangkap Polisi San Fransisco dan FBI pada September 1975 dengan anggota SLA lain, Wendy Yoshimura. Belakangan, apa yang dialami Patty dianggap Sindrom Stockholm, di mana tawanan menjadi bersimpati pada pihak yang menahannya, merujuk pada perampokan bank di Stockholm tahun 1973. Bahasa gampangnya, Patty tercuci otaknya oleh sang penculik.
Patty belakangan diketahui mengaku ingin membantu SLA untuk mencapai tujuan. Dia kemudian ditangkap Polisi San Fransisco dan FBI pada September 1975 dengan anggota SLA lain, Wendy Yoshimura. Belakangan, apa yang dialami Patty dianggap Sindrom Stockholm, di mana tawanan menjadi bersimpati pada pihak yang menahannya, merujuk pada perampokan bank di Stockholm tahun 1973. Bahasa gampangnya, Patty tercuci otaknya oleh sang penculik.
Patty
kemudian divonis penjara 2 tahun, dan hukumannya diubah oleh Presiden Jimmy
Carter. Kemudian Patty diampuni pada masa Presiden Bill Clinton sebelum Clinton
meninggalkan kantornya.
2. Fusako Shigenobu
Fusako Shigenobu adalah perempuan
pendiri dan pemimpin Tentara Merah Jepang (Japanese Red Army/JRA). Organisasi
yang hidup pada awal tahun 1970-an sampai awal tahun 2000-an ini berideologi
komunis dan bermotif memperjuangkan kesejahteraan proletar alias rakyat jelata,
sebelum akhirnya dibubarkan pemerintah Jepang.
JRA terkenal melalui aksinya,
yakni 3 anggotanya direkrut Front Populer Pembebasan Palestina (Popular Front
for the Liberation of Palestine/PFLP) untuk melakukan penembakan di Bandara
Internasional Lod (kini Bandara Internasional Ben Gurion, red) di Tel Aviv pada
Mei 1972. Penembakan ini menewaskan 26 orang dan 80 orang luka. Kemudian JRA
juga melakukan pembajakan pesawat Japan Air Lines (JAL) 351 dan Malaysia
Airlines 653, dan serangkaian pembajakan lain yang meminta tebusan.
JRA juga terkenal dalam aksi-aksi
yang meminta tebusan, mempersenjatai diri mereka sendiri pada tahun
1970-1980-an. JRA juga satu-satunya kelompok yang condong kepada Al Qaeda untuk
menyerang kepentingan AS.
Kembali ke pendiri JRA, Fusako,
dia dikenal sebagai 'Mata Hari Modern', mata-mata cantik terkenal di dunia itu
juga 'Ratu Teror Merah' serta 'Teroris Perempuan Paling Ditakuti'. Dalam
makalah O'Connor, Fusako diakui sangat cantik, mungkin teroris tercantik di
dunia.
Perempuan kelahiran September
1945 ini, pada masa mudanya bekerja sebagai penari telanjang untuk keluar dari
kemiskian. Fusako juga dikenal sangat kejam pada anak buahnya. Pernah membunuh
anak buahnya yang perempuan karena hamil atau salah meletakkan tisu.
Fusako dikenai penjara 20 tahun
setelah tertangkap pada tahun 2001 dan organisasinya dibubarkan. Kini Fusako
mengaku menyesal atas semua perbuatannya. Dia didiagnosa menderita kanker usus
dan sekarang menjalani kemoterapi. Dia memiliki anak, Mei Shigenobu.
Cerita hidupnya sampai
menginspirasi pembuat flim Kill Bill. Salah satu karakter di Kill Bill, O-Ren,
yang diperankan Lucy
3. Muriel Degauque
Muriel
Degauque merupakan seorang perempuan kelahiran Belgia, Juli 1967. Dibesarkan
dalam agama Katolik, Muriel kemudian berpindah agama Islam. Salah satu korban
Belgi, La Derniere Heure menulis pada 1 Desember 2005, Muriel adalah pelaku bom
bunuh diri di Irak.
Namun
Pemerintah Belgia mengatakan bahwa seorang perempuan Belgia melakukan bom bunuh
diri dengan mobil saat melintasi konvoi militer AS di Baghdad pada 9 November
2005. Muriel adalah satu-satunya orang yang menjadi korban bom itu, sedangkan
tentara AS menderita luka.
Atas
peristiwa ini, Pemerintah Belgia mempertanyakan latar belakang keluarganya,
mempertanyakan mengapa Muriel bisa menjadi pelaku bom bunuh diri. Diketahui
Muriel menikah dengan suaminya yang beragama Islam, dan itu mengubah
pandangannya menjadi radikal. Muriel dan suaminya kemudian pindah ke Irak dari
perbatasan Suriah, dan diduga saat itu dia terlibat dalam pemberontakan di
Irak. Suami Muriel juga menjadi pengebom bunuh diri, namun gagal meledakkan
dirinya sendiri dengan sabuk bom pada tentara AS. Muriel akhirnya terbunuh oleh
tentara AS.
4. Leila Khaled
Leila Khaled
adalah perempuan kelahiran 9 April 1944 yang juga anggota Garda Popular
Pembebasan Palestina (Popular Front for the Liberation of Palestine/PFLP).
Leila terlibat dalam pembajakan pesawat Trans World Airline (TWA) 840 pada
tahun 1969, yang memiliki rute Roma-Tel Aviv.
PFLP
sebelumnya mengetahui informasi bahwa Dubes Israel untuk AS saat itu, Yitzak
Rabin ada di dalam pesawat itu. Namun informasi itu meleset. Kendati demikian,
pembajakan yang dilakukan Leila dan rekannya, Salim Issawi, berhasil bertukar
tahanan FPLP yang disandera Israel.
Setahun
kemudian, tahun 1970, Leila dengan rekannya warga Nikaragua, Patrick Arguello,
membajak pesawat Israel, Al El 219, yang berute Amsterdam ke New York City.
Pembajakan ini gagal karena Patrick berhasil ditembak mati salah satu awak
pesawat. Leila kemudian ditahan oleh Polisi Inggris dan dibebaskan setelah ada
pertukaran tawanan.
Foto Leila
yang memegang senapan AK-47 dan memakai kafiyeh ini berhasil diambil fotografer
pemenang Pulitzer, Eddie Adams. Wajahnya diakui telah mengalami 6 operasi plastik
di hidung dan dagunya untuk menyamarkan identitas aslinya demi kepentingan
aksi-aksi pembajakan. Dia dijuluki 'Gadis Poster Militan Palestina'. Leila kini
adalah anggota Dewan Nasional Palestina.
5. Ulrike Marie Meinhoff
Ulrike Marie Meinhoff adalah pendiri Faksi Tentara Merah
(Red Army Faction/RAF) pada tahun 1970, organisasi militan sayap kiri di
Jerman. Sebelumnya Ulrike bekerja sebagai jurnalis majalah bulanan sayap-kiri
Konkret.
RAF bermotif sosialis komunis, yang memperjuangkan kesejahteraan proletar dan anti-imperialisme. Aksi-aksi yang dilakukan RAF adalah pengeboman dan pembunuhan.
Ulrike ditahan pada tahun 1972 dan dituntut atas berbagai pembunuhan dan tindak kriminal lain. Sebelum sudang diadakan, Ulrike ditemukan gantung diri di sel tahanannya pada 1976.
6. Cecilina Magdalena Kopp
RAF bermotif sosialis komunis, yang memperjuangkan kesejahteraan proletar dan anti-imperialisme. Aksi-aksi yang dilakukan RAF adalah pengeboman dan pembunuhan.
Ulrike ditahan pada tahun 1972 dan dituntut atas berbagai pembunuhan dan tindak kriminal lain. Sebelum sudang diadakan, Ulrike ditemukan gantung diri di sel tahanannya pada 1976.
6. Cecilina Magdalena Kopp
Cecilina Magdalena Kopp, adalah
seorang fotografer dan anggota Frankfurt Revolutionary Cells (RZ). RZ ini
merupakan organisasi yang hidup pada 1973 hingga 1995, dan dicap sebagai
teroris kelompok kiri oleh Kementerian Dalam Negeri Jerman. Aksinya adalah
pengeboman, pembunuhan dan pembajakan.
Magdalena itu kemudian pindah ke
Paris, Prancis bergabung dengan gerakan Boudia, yang dipimpin Ilich Ramirez
Sanchez alias 'Carlos The Jackal' yang kemudian menjadi kekasih dan suaminya.
Pada Februari 1982, Magdalena
ditahan di Paris, Prancis bersama dengan Bruno Breguet, WN Swiss yang ditahan
di Israel karena memiliki bahan peledak. Bruno dan Magdalena saat itu menaiki
mobil Peugeot dan melihat mobil itu tidak terparkir di tempat yang seharusnya.
Saat ditanya polisi, Bruno malah
menembak polisi itu. Magdalena kemudian melarikan diri dan terpojok hingga
menyerah. Di mobil Peugeot itu ditemukan 5 kg bahan peledak Pentrit
(Pentaeritritol tetranitrat), paspor palsu dan dokumen termasuk sketsa rencana
yang berencana meledakkan gedung majalah politik eksil Arab, Al Watan Al Arabi.
Majalah itu dinilai mengganggu Presiden Suriah Hafez El Assad yang ingin
memberikan Magdalena, suaminya dan teroris lain suaka di Damaskus.
Tahun 1982, Magdalena divonis 4 tahun penjara dan dibebaskan tahun 1985. Kemudian dia pindah ke Damaskus, berkumpul dengan suaminya kembali. Tahun 2007, Magdalena menerbitkan memoar berjudul 'The years of terror, my life with Carlos." Dia kini hidup dengan anak tunggal perempuannya, di kampungnya, Neu-Ulm, Jerman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar